Di beberapa negara, makanan-makanan berikut dianggap lezat, bahkan ada yang menjadi hidangan nasional. Padahal makanan-makanan tersebut cukup berisiko jika dimakan. Ada yang mengandung racun mematikan, ada pula yang bisa menularkan penyakit. Beberapa di antara sepuluh makanan ini bahkan ada yang dilarang peredarannya. Tetapi karena rasanya yang lezat, sebagian orang masih nekat memakannya, meskipun nyawa taruhannya. Ada juga pecinta kuliner ekstrem yang sengaja mencarinya sekadar untuk mendapatkan sensasi petualangan kuliner yang berbeda.
Ada masakan ikan fugu dari Jepang yang mungkin sudah pernah Anda dengar sebelumnya, kodok beracun dari Namibia, serta otak monyet. Berikut ini kami sajikan selengkapnya untuk Anda seperti dirangkum dari The FW dan Bootsnall.
1.Ikan Fugu, Jepang:
Ikan yang bisa menggembungkan badannya untuk mempertahankan diri dari bahaya ini menyimpan racun bernama tetrodotoxin yang dapat melumpuhkan otot dan mengakibatkan gangguan pernapasan. Meskipun dalam dosis kecil, racun ini bisa mengantarkan Anda kepada kematian. Racun ini tidak ada penawarnya. Tetapi daging ikan yang satu ini justru menjadi hidangan mewah di Jepang. Setidaknya ada sebelas macam menu yang bisa disiapkan dari daging ikan fugu, antara lain sashimi dan sake fugu.
Uniknya para koki yang menyiapkan hidangan dari ikan fugu harus menempuh ujian khusus dan mendapatkan sertifikat. Sebab menyiapkan hidangan dari ikan fugu membutuhkan keterampilan dan ketelitian tersendiri. Ikan fugu terdiri dari beberapa jenis, dan dalam setiap jenis racunnya terkonsentrasi di bagian-bagian tubuh yang berbeda pula. Ada yang terkumpul di insang atau kepala. Selain itu, restoran yang menyajikan menu ikan fugu harus selalu mencantumkan nomor telepon dan alamat dokter atau klinik yang bisa segera dihubungi jika terjadi kasus keracunan.
2.Kodok Lembu, Namibia:
Kodok Lembu atau bullfrog adalah jenis kodok berukuran sangat besar yang biasanya memiliki suara keras. Kodok jenis ini sering dijadikan bahan makanan di Asia dan Afrika. Di Namibia, spesies bullfrog yang sering dijadikan makanan adalah yang beracun. Biasanya kodok ini dimakan utuh, kecuali organnya.
Racunnya dapat menyebabkan gagal ginjal dan pembengkakan saluran kemih. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar bisa menyebabkan kematian. Kodok ini hanya boleh dipanen setelah hujan ketiga atau lebih tepatnya setelah memasuki dewasa. Saat seperti ini racun bullfrog Namibia sudah melemah. Warga Namibia biasa memotong kaki kodok kemudian dimasak bersama dengan tumbuh-tumbuhan tradisional yang konon dapat menetralkan racunnya. Tetapi metode ini belum terbukti dapat menetralkan racun.
3.Otak Monyet, Afrika dan Asia:
Hidangan dari otak sapi mungkin sudah biasa Anda temui dalam hidangan-hidangan Asia. Di Indonesia sendiri otak sapi mudah ditemui dalam masakan Padang. Tetapi bagaimana dengan otak monyet? Ternyata bahan makanan ini digunakan dalam beberapa masakan Afrika dan Asia.
Otak monyet bisa membahayakan jika dikonsumsi. Otak monyet bisa menularkan penyakit Creutzfeldt-Jakob kepada manusia yang memakannya. Penyakit yang gejalanya menyerupai penyakit sapi gila ini berkembang biak di dalam tengkorak monyet. Karena itulah otak monyet sudah mulai dilarang untuk diperjualberlikan dan dikonsumsi, meskipun kadang masih beredar secara ilegal.
===========================================
yang ini pernah dicicipi oleh Sandra Dewi lhoo.....
4.Casu Marzu, Italia:
Casu Marzu disebut-sebut sebagai keju paling membahayakan kesehatan di dunia. Makanan khas Italia ini disebut juga `keju busuk`. Untuk membuatnya keju diangin-anginkan di udara terbuka selama beberapa hari. Setelah beberapa hari keju akan mulai dipenuhi larva. Larva-larva tersebut memakan keju dan mempercepat proses fermentasi.
Keju busuk bercampur larva inilah yang kemudian dimakan. Kadang larva yang ada pa da keju tersebut bertahan hidup dalam tubuh manusia yang memakannya dan terus berkembang biak, menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Keju ini sekarang sudah dinyatakan dilarang untuk dikonsumsi oleh manusia. Tetapi warga Sardinia masih banyak yang memproduksi dan mengonsumsinya.
5.Ackee, Jamaika:
Ackee adalah buah eksotik yang hanya bisa tumbuh di benua Afrika. Buah ini masih bersaudara dengan buah lengkeng dan leci, merupakan bahan makanan yang umum dikonsumsi oleh orang Jamaika. Karena itulah ackee diklaim sebagai buah nasional Jamaika. Biasanya dijadikan masakan Ackee dan ikan asin.
Ackee bisa dimakan dalam keadaan matang maupun mentah. Biji buah ackee yang berwarna hitam dan tersembunyi dibalik daging buahnya mengandung racun hypoglycin yang bisa mengakibatkan mual dan muntah akut. Dalam kondisi terburuk racun ini dapat membuat orang koma atau meninggal dunia.
6.Sannakji, Korea:
Makanan ini termasuk sajian dari ikan mentah yang populer di Korea. Sannakji adalah sejenis gurita yang dimakan dalam keadaan hidup. Untuk menyajikannya gurita tinggal dipotong-potong lalu dibubuhi wijen. Karena gurita tersebut masih hidup, tentakelnya masih aktif bergerak bahkan saat dimakan.
Memakan sannakji membutuhkan teknik tertentu. Karena jika tidak dikonsumsi dengan benar tentakelnya bisa tersangkut di tenggorokan dan mengisap dinding tenggorokan, membuat orang yang memakannya mengalami sesak napas. Sekadar informasi, setidaknya enam orang Korea meninggal setiap tahunnya karena tersedak Sannakji.
7.Jamur Otak, Eropa:
Jamur dengan bentuk menyerupai otak manusia ini memiliki nama latin gyromitra esculenta. Jamur ini cukup populer sebagai bahan makanan di daerah Skandinavia, Eropa Barat, dan Amerika Utara. Di Jerman, Spanyol, dan Swiss penjualannya sudah dilarang oleh pemerintah, tetapi penduduknya sendiri masih banyak yang mengonsumsi jamur tersebut.
Di Swedia perdagangan jamur ini hanya dibatasi untuk distribusi ke restoran-restoran tertentu. Sementara di Finlandia jamur otak masih boleh diperdagangkan tetapi dengan aturan yang ketat. Seperti ikan fugu di Jepang, harus disertai dengan peringatan dan petunjuk pengolahan yang benar bagi konsumen. Di negara tersebut jamur otak biasa dimasak sebagai campuran omelet, dan tumisan.
8.Lutefisk, Norwegia:
Dalam bahasa Skandinavia, lutefisk secara harfiah artinya `ikan lye`. Intinya lutefisk adalah ikan yang disiram dengan lye, sejenis soda bercitarasa tajam. Dibuat dari ikan cod yang diasap atau diasinkan, kemudian direndam dalam lye atau air selama beberapa hari sampai dagingnya mengembang dan lunak seperti agar-agar. Pada titik ini ikan memiliki Ph antara 11 dan 12, yang berarti berbahaya untuk dimakan.
Tetapi dengan pengolahan lebih lanjut lutefisk relatif aman untuk dimakan. Makanan ini bahkan termasuk populer bagi warga Norwegia, Swedia, dan Finlandia. Mereka menyajikan lutefisk sebagai salah satu hidangan khas Natal.
9.Silverstripe Blaasop, Mediterania:
Ikan berbintik hitam yang mirip fugu ini hidup di perairan Samudera Hindia. Ikan ini sangat beracun. Jika termakan, racunnya bisa menyebabkan kelumpuhan dan gangguan sirkulasi dalam darah. Mayoritas negara barat melarang peredaran ikan ini. Tetapi dagingnya biasa dijadikan masakan lezat di daerah Mediterania dan Timur Tengah.
Racun ikan ini terkumpul di bagian liver, kulit, dan jeroan. Karena itu jika ingin mengolah ikan ini sebaiknya ketiga bagian tersebut dihilangkan terlebih dahulu. Tetapi penyajian ikan ini biasanya dilakukan oleh koki khusus yang sudah ahli.
10.Gadung:
Gadung adalah jenis umbi-umbian yang cukup populer sebagai bahan makanan di negara-negara Asia, termasuk di Indonesia. Di negara kita umbi ini biasa diolah menjadi keripik atau direbus. Karena mengandung karbohidrat yang cukup tinggi gadung bisa dijadikan sebagai alternatif sumber karbohidrat.
Tetapi gadung juga mengandung racun yang cukup kuat. Biasanya getah beracun gadung dioleskan pada mata panah tradisional atau untuk menangkap ikan dengan tuba. Untuk manusia gadung bisa mengakibatkan pusing dan muntah jika diolah dengan cara yang salah. Segenggam umbi saja bisa membunuh satu orang dalam waktu 6 jam. Untuk menetralkan racun, biasanya gadung diremas-remas dengan abu atau direndam dalam air laut sampai berhari-hari hingga air bilasannya jernih.
Ada masakan ikan fugu dari Jepang yang mungkin sudah pernah Anda dengar sebelumnya, kodok beracun dari Namibia, serta otak monyet. Berikut ini kami sajikan selengkapnya untuk Anda seperti dirangkum dari The FW dan Bootsnall.
1.Ikan Fugu, Jepang:
Ikan yang bisa menggembungkan badannya untuk mempertahankan diri dari bahaya ini menyimpan racun bernama tetrodotoxin yang dapat melumpuhkan otot dan mengakibatkan gangguan pernapasan. Meskipun dalam dosis kecil, racun ini bisa mengantarkan Anda kepada kematian. Racun ini tidak ada penawarnya. Tetapi daging ikan yang satu ini justru menjadi hidangan mewah di Jepang. Setidaknya ada sebelas macam menu yang bisa disiapkan dari daging ikan fugu, antara lain sashimi dan sake fugu.
Uniknya para koki yang menyiapkan hidangan dari ikan fugu harus menempuh ujian khusus dan mendapatkan sertifikat. Sebab menyiapkan hidangan dari ikan fugu membutuhkan keterampilan dan ketelitian tersendiri. Ikan fugu terdiri dari beberapa jenis, dan dalam setiap jenis racunnya terkonsentrasi di bagian-bagian tubuh yang berbeda pula. Ada yang terkumpul di insang atau kepala. Selain itu, restoran yang menyajikan menu ikan fugu harus selalu mencantumkan nomor telepon dan alamat dokter atau klinik yang bisa segera dihubungi jika terjadi kasus keracunan.
2.Kodok Lembu, Namibia:
Kodok Lembu atau bullfrog adalah jenis kodok berukuran sangat besar yang biasanya memiliki suara keras. Kodok jenis ini sering dijadikan bahan makanan di Asia dan Afrika. Di Namibia, spesies bullfrog yang sering dijadikan makanan adalah yang beracun. Biasanya kodok ini dimakan utuh, kecuali organnya.
Racunnya dapat menyebabkan gagal ginjal dan pembengkakan saluran kemih. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar bisa menyebabkan kematian. Kodok ini hanya boleh dipanen setelah hujan ketiga atau lebih tepatnya setelah memasuki dewasa. Saat seperti ini racun bullfrog Namibia sudah melemah. Warga Namibia biasa memotong kaki kodok kemudian dimasak bersama dengan tumbuh-tumbuhan tradisional yang konon dapat menetralkan racunnya. Tetapi metode ini belum terbukti dapat menetralkan racun.
3.Otak Monyet, Afrika dan Asia:
Hidangan dari otak sapi mungkin sudah biasa Anda temui dalam hidangan-hidangan Asia. Di Indonesia sendiri otak sapi mudah ditemui dalam masakan Padang. Tetapi bagaimana dengan otak monyet? Ternyata bahan makanan ini digunakan dalam beberapa masakan Afrika dan Asia.
Otak monyet bisa membahayakan jika dikonsumsi. Otak monyet bisa menularkan penyakit Creutzfeldt-Jakob kepada manusia yang memakannya. Penyakit yang gejalanya menyerupai penyakit sapi gila ini berkembang biak di dalam tengkorak monyet. Karena itulah otak monyet sudah mulai dilarang untuk diperjualberlikan dan dikonsumsi, meskipun kadang masih beredar secara ilegal.
===========================================
yang ini pernah dicicipi oleh Sandra Dewi lhoo.....
4.Casu Marzu, Italia:
Casu Marzu disebut-sebut sebagai keju paling membahayakan kesehatan di dunia. Makanan khas Italia ini disebut juga `keju busuk`. Untuk membuatnya keju diangin-anginkan di udara terbuka selama beberapa hari. Setelah beberapa hari keju akan mulai dipenuhi larva. Larva-larva tersebut memakan keju dan mempercepat proses fermentasi.
Keju busuk bercampur larva inilah yang kemudian dimakan. Kadang larva yang ada pa da keju tersebut bertahan hidup dalam tubuh manusia yang memakannya dan terus berkembang biak, menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Keju ini sekarang sudah dinyatakan dilarang untuk dikonsumsi oleh manusia. Tetapi warga Sardinia masih banyak yang memproduksi dan mengonsumsinya.
5.Ackee, Jamaika:
Ackee adalah buah eksotik yang hanya bisa tumbuh di benua Afrika. Buah ini masih bersaudara dengan buah lengkeng dan leci, merupakan bahan makanan yang umum dikonsumsi oleh orang Jamaika. Karena itulah ackee diklaim sebagai buah nasional Jamaika. Biasanya dijadikan masakan Ackee dan ikan asin.
Ackee bisa dimakan dalam keadaan matang maupun mentah. Biji buah ackee yang berwarna hitam dan tersembunyi dibalik daging buahnya mengandung racun hypoglycin yang bisa mengakibatkan mual dan muntah akut. Dalam kondisi terburuk racun ini dapat membuat orang koma atau meninggal dunia.
6.Sannakji, Korea:
Makanan ini termasuk sajian dari ikan mentah yang populer di Korea. Sannakji adalah sejenis gurita yang dimakan dalam keadaan hidup. Untuk menyajikannya gurita tinggal dipotong-potong lalu dibubuhi wijen. Karena gurita tersebut masih hidup, tentakelnya masih aktif bergerak bahkan saat dimakan.
Memakan sannakji membutuhkan teknik tertentu. Karena jika tidak dikonsumsi dengan benar tentakelnya bisa tersangkut di tenggorokan dan mengisap dinding tenggorokan, membuat orang yang memakannya mengalami sesak napas. Sekadar informasi, setidaknya enam orang Korea meninggal setiap tahunnya karena tersedak Sannakji.
7.Jamur Otak, Eropa:
Jamur dengan bentuk menyerupai otak manusia ini memiliki nama latin gyromitra esculenta. Jamur ini cukup populer sebagai bahan makanan di daerah Skandinavia, Eropa Barat, dan Amerika Utara. Di Jerman, Spanyol, dan Swiss penjualannya sudah dilarang oleh pemerintah, tetapi penduduknya sendiri masih banyak yang mengonsumsi jamur tersebut.
Di Swedia perdagangan jamur ini hanya dibatasi untuk distribusi ke restoran-restoran tertentu. Sementara di Finlandia jamur otak masih boleh diperdagangkan tetapi dengan aturan yang ketat. Seperti ikan fugu di Jepang, harus disertai dengan peringatan dan petunjuk pengolahan yang benar bagi konsumen. Di negara tersebut jamur otak biasa dimasak sebagai campuran omelet, dan tumisan.
8.Lutefisk, Norwegia:
Dalam bahasa Skandinavia, lutefisk secara harfiah artinya `ikan lye`. Intinya lutefisk adalah ikan yang disiram dengan lye, sejenis soda bercitarasa tajam. Dibuat dari ikan cod yang diasap atau diasinkan, kemudian direndam dalam lye atau air selama beberapa hari sampai dagingnya mengembang dan lunak seperti agar-agar. Pada titik ini ikan memiliki Ph antara 11 dan 12, yang berarti berbahaya untuk dimakan.
Tetapi dengan pengolahan lebih lanjut lutefisk relatif aman untuk dimakan. Makanan ini bahkan termasuk populer bagi warga Norwegia, Swedia, dan Finlandia. Mereka menyajikan lutefisk sebagai salah satu hidangan khas Natal.
9.Silverstripe Blaasop, Mediterania:
Ikan berbintik hitam yang mirip fugu ini hidup di perairan Samudera Hindia. Ikan ini sangat beracun. Jika termakan, racunnya bisa menyebabkan kelumpuhan dan gangguan sirkulasi dalam darah. Mayoritas negara barat melarang peredaran ikan ini. Tetapi dagingnya biasa dijadikan masakan lezat di daerah Mediterania dan Timur Tengah.
Racun ikan ini terkumpul di bagian liver, kulit, dan jeroan. Karena itu jika ingin mengolah ikan ini sebaiknya ketiga bagian tersebut dihilangkan terlebih dahulu. Tetapi penyajian ikan ini biasanya dilakukan oleh koki khusus yang sudah ahli.
10.Gadung:
Gadung adalah jenis umbi-umbian yang cukup populer sebagai bahan makanan di negara-negara Asia, termasuk di Indonesia. Di negara kita umbi ini biasa diolah menjadi keripik atau direbus. Karena mengandung karbohidrat yang cukup tinggi gadung bisa dijadikan sebagai alternatif sumber karbohidrat.
Tetapi gadung juga mengandung racun yang cukup kuat. Biasanya getah beracun gadung dioleskan pada mata panah tradisional atau untuk menangkap ikan dengan tuba. Untuk manusia gadung bisa mengakibatkan pusing dan muntah jika diolah dengan cara yang salah. Segenggam umbi saja bisa membunuh satu orang dalam waktu 6 jam. Untuk menetralkan racun, biasanya gadung diremas-remas dengan abu atau direndam dalam air laut sampai berhari-hari hingga air bilasannya jernih.
TOP 10 makanan dari seluruh dunia yang bisa MEMBAHAYAKAN nyawa!!
4/
5
Oleh
berjambang