Lucu dan sedih jika melihat foto-foto ini, karena di 5 benua memiliki perbadaan yang sangat terlihat jelas.
ternyata masih banyak anak di dunia yang belum bisa merasakan kesenangan dimana dia seharusnya merasakan dunia bermainnya.
Karya fotografi juru foto asal Italia, Gabriele Galimberti, mendokumentasikan sejumlah anak-anak dari berbagai penjuru dunia dengan mainan kesukaan mereka.
Menurut Galimberti satu hal yang sama adalah bagaimana semua mainan ini merefleksikan lingkungan anak-anak dilahirkan, misalnya anak perempuan dari keluarga di Mumbai gemar Monopoli, karena dia sangat suka ide membangun gedung perhotelan dan rumah, sementar Ralf dari Riga, Latvia, yang memiliki ibu seorang supir taxi sangat cinta mobil-mobilan dan ingin menjadi pembalap Formula 1.
Galimberti juga memperhatikan perbedaan hubungan antara anak-anak dan mainannya. "Anak yang kaya cenderung lebih posesif. Awalnya ia tidak akan mengizinkan mainan miliknya saya sentuh dan saya memerlukan waktu agar ia memperbolehkan saya memainkan barang miliknya," ujar sang juru foto.
"Di negara miskin biasanya lebih mudah. Bahkan walau mereka hanya memiliki dua atau tiga mainan, mereka tidak akan peduli (saya menyentuh mainannya)," Maudy Sibanda lahir di sebuah gubuk di desa kecil dekat Kalulushi, Zambia. Ia biasa bermain di jalanan dengan anak-anak lainnya dari desa itu. Mereka baru menemukan kotak berisi kacamata-kacamata hitam yang sejak itu menjadi mainan kesukaan mereka.
Cun Zi Yi dari Chongquing, Cina, baru berulangtahun yang ke tiga sebulan lalu dan mendapat banyak kado. Dia memainkan semua mainannya dan tidak dapat memilih mana yang paling ia sukai.
Enea Schicchi lahir di Toscana, Italia dan ayahnya berasal dari Italia sementara ibunya dari Amerika Serikat. Ia tinggal di Colorado, AS. Pamannya adalah seorang musisi dan Enea suka menirukannya.
Orly Garza lahir di Brownsville, Texas. Ibunya berasal dari Mexico dan ayahnya warga Amerika. Ia tidak pernah berkunjung ke Mexico, meskipun jaraknya hanya dua mil dari rumahnya. Ia suka sekali dinosaurus dan berkata bahwa yang di atas tempat tidur melindunginya dari hantu dan orang-orang yang mungkin akan menculiknya.
Chiwa Mwafulirwa juga percaya bahwa dinosaurus dapat melindunginya, tapi dari binatang-binatang berbahaya bukan orang-orang. Ia tinggal di sebuah gubuk dengan ayah, ibu, dan saudara perempuannya. Mereka tidak punya aliran listrik maupun air. Di desa itu terdapat kurang lebih 50 anak-anak lain dan mereka selalu bermain bersama di luar. Chiwa hanya memiliki tiga mainan yang diberikan oleh satu LSM saat ia lahir.
Pavel Denisov, 5 tahun, dari Kiev, Ukraina, ingin menjadi seorang polisi. Ia suka bermain pistol. Adik laki-lakinya selalu ditahan oleh Pavel, ia memborgol, menanyainya dan menuduhnya mencuri mobil.
Stella Pantini berusia empat tahun dan lahir di Italia, ayahnya dari Italia dan ibunya berasal dari Australia. Ia suka sekali bermain boneka dan mendandaninya bagai seorang puteri. Dia sendiri juga suka berdandan seperti seorang puteri, namun mainan kesukaannya adalah boneka babi merah muda di belakangnya.
ternyata masih banyak anak di dunia yang belum bisa merasakan kesenangan dimana dia seharusnya merasakan dunia bermainnya.
Inilah Kisah Mainan Anak Di Dunia
4/
5
Oleh
berjambang