Selasa, 09 Desember 2014

5 Film Jepang Rekomendasi Yang Bisa Bikin Kamu Nangis

Bosan dengan aktivitas pekerjaan, sekolah atau tugas tugas dari kuliah? ane akan menyajikan referensi terbaik untuk para pembaca yang menyukai film film jepang ber-genre romantis tapi bisa bikin menangis juga yang dikutip dari berbagai sumber.

Simak daftar 5 film Jepang rekomendasi yang dipilih mulai dari romantis hingga paling menyedihkan, buat para jomblo siapkan tissu yang banyak ya!! 

5. Hanamizuki (ハナミズキ) / Hanamizuki -May your love bloom a hundred year-:
Film yang dibintangi oleh Yui Aragaki sebagai Sae dan Toma Ikuta sebagai Kohei. Pertemuan dalam film ini diawali di kereta api, saat Sae belajar untuk ujian masuk perguruan tinggi dan Kohei mendekati Sae.

Tiba tiba kereta berhenti, kereta itu menabrak seekor Rusa dan perjalanan kereta pun dihentikan. Pada saat itu Sae sedang terburu-buru dan berusaha mencari bis, namun sial bis telah pergi dan tidak bisa dikejar. Saat itu ia pergi mencari bantuan dan menemukan sebuah mobil dengan kunci yang masih menggantung. Dari sini, semua kisah dalam film Hanamizuki dimulai.
4. Boku no Hatsukoi wo Kimi ni Sasagu (僕の初恋をキミに捧ぐ) / I Give My First Love to You:
Dalam Film ini, Mao Inoue dan Masaki Okada beradu akting, Film ini menceritakan tentang seorang cowok bernama Takuma yang memiliki penyakit jantung sejak ia masih kecil. Ia memiliki seorang sahabat bernama Mayu yang merupakan putri dari Taneda, dokter yang merawatnya. Mereka bersahabat sejak usia mereka sama-sama 8 tahun.

Suatu hari saat Takuma dan Mayu (saat masih anak-anak) sedang main bareng, mereka melihat kembang api di langit. Mereka takjub. Takuma berlari ke ruang dokter buat memberi tahu kedua orangtuanya.

Didepan ruang dokter itulah ia mendengar percakapan Taneda dengan kedua orang tuanya. Taneda mengatakan bahwa usia Takuma nggak akan melebihi usia 20 tahun karena kondisi kesehatannya. Mendengar hal itu, tentu aja Takuma sedih. Tanpa diduga, ternyata Mayu pun mendengar hal itu, Mayu pun nangis.
3. Bokura ga ita Zenpen (僕等がいた 前篇) – Bokura ga ita Kouhen (僕等がいた 後篇) / We Were There:
Film yang diperankan oleh Toma Ikuta dan Yuriko Yoshitaka terdiri dari 2 episode, yakni Kouhen dan Zenpen. Di angkat dari sebuah komik dan Anime berjudul sama karya Yuki Obata yang mengisahkan kehidupan percintaan 2 orang, Motoharu Yano dan Nanami Takahashi.

Yano adalah siswa populer di sekolahnya, namun ia menutup hatinya untuk cinta setelah kekasihnya meninggal karena kecelakaan. Ia satu kelas dengan Nanami, dan suatu hari mereka tak sengaja bertemu di atap sekolah karena lembaran ujian Yano terbang ke arah Nanami.

Sejak hari itu, Nanami menyukai Yano. Yano adalah pria baik yang membantu Nanami sehingga Nanami semakin menyukainya. Nanami di panggil oleh Yano sebagai ‘Nana-chan’.
2. Taiyo no uta (タイヨウのうた) / Midnight Sun / A Song to the Sun:
Sinar Matahari yang bagi banyak orang bisa menyehatkan dan menghangahtkan. Tapi bagi sedikit orang justru seperti racun. Film Taiyou no Uta ini menceritakan tentang gadis muda bernama Kaoru Amane yang diperankan oleh penyanyi cantik dan populer YUI.

Ia menderita penyakit XP (Xeroderma Pigmentosum), yang membuat penderitanya tidak boleh terpapar sinar matahari karena dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada kulit yang dapat mengancam nyawanya.

Aktifitasnya pada malam hari sebagai seniman jalanan. Sehari-hari, Kaoru hanya menyaksikan kehidupan di luar dari balik jendela dan mengamati seorang anak laki-laki bernama Fujishirou Kouji (Takashi Tsukamoto) yang biasa menunggu bus di halte untuk pergi ke sekolah.
1. Tada, kimi wo aishiteru (ただ、君を愛してる) / Heavenly Forest:
Film ini mengambil kisah dari sebuah novel karya Ichikawa Takuji. Novel tersebut berjudul Renai Shashin – Mouhitotsu no Monogatari (Romance Picture – The Other Story). Ichikawa sendiri terinspirasi oleh film yang berjudul Renai Shashin (2003).

Film ini beralur flashback. Jika dirangkai sejak awal, cerita bermula dari pertemuan Makoto Segawa (Tamaki Hiroshi) dengan Satonaka Shizuru (Miyazaki Aoi). Keduanya adalah mahasiswa sebuah universitas.

Makoto punya hobi jepret-jepret kamera. Makoto adalah seorang pemuda pemalu. Namun sebenarnya memendam bakat besar. Sedangkan Shizuru adalah gadis yang mengidap penyakit langka. Hormon pertumbuhannya tak normal, sehingga dia terlihat masih seperti anak-anak.

Gaya pakaian yang dia pakai itu-itu juga: celana congklang di atas mata kaki, kaus kodok, serta kaus dalaman lengan panjang, ditambah kacamata besar. Miyazaki begitu tepat melakoni peran ini. Wajahnya manis, imut, lucu, dan kebocah-bocahan, serta berpotongan rambut bob seleher dengan poni di depan.

Hubungan pertemanan mereka makin berlanjut dekat. Makoto selalu mengajak Shizuru masuk sebuah hutan. Sebenarnya hutan tersebut terlarang untuk dimasuki. Namun mereka nekat saja. Maklum, Makoto tak pernah bisa menuntaskan hasrat fotografinya. Dari sinilah kisah antara romantis, sedih bisa tercampur.

Related Posts

5 Film Jepang Rekomendasi Yang Bisa Bikin Kamu Nangis
4/ 5
Oleh