Sabtu, 25 Juni 2016

3 Orang Muslim yang Bekerja di Gedung Putih

Gedung Putih adalah tempat yang pusat pemerintahan di Amerika Serikat. Gedung yang terletak di Amerika Serikat ini juga menjadi impian bagi banyak pencari kerja untuk dapat bekerja di sana. Tentu, tak sembarang orang bisa bekerja di Gedung Putih. Dibutuhkan talenta dan mental yang kuat agar dapat bekerja sesuai dengan standar.
Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi 3 muslim berikut ini. Mau tak mau, harus diakui bahwa citra muslim di Amerika Serikat belum sepenuhnya membaik sejak berbagai serangan yang disinyalir dilakukan oleh oknum muslim. Dibutuhkan perjuangan yang besar agar mereka dapat diterima dan diakui sebagai staf pemerintahan di Gedung Putih. Untuk mencapai karirnya saat ini, mereka telah melalui berbagai rintangan. Siapa sajakah mereka?

Lori IsmailWanita kelahiran Dearborn, Michigan ini bekerja di Kantor Hubungan Legislatif. Michigan memang dikenal sebagai kota yang menjadi tempat tinggal komunitas muslim terbesar di Amerika Serikat. Awalnya, lulusan Univesity of Michigan ini tak mendapat restu dari keluarga untuk bekerja di Gedung Putih. Keluarganya menginginkan Lori bekerja di bidang bisnis, kedokteran, atau menjadi insinyur. Namun, Lori tetap pada pendiriannya untuk mengabdikan diri di bidang pelayanan publik.
Sebagai seorang Muslim, Lori tak merasa latar belakangnya tersebut menghalangi kariernya di Gedung Putih. Dengan percaya diri, Lori merasa statusnya sebagai Muslim adalah asetnya. Karyawan di Gedung Putih sendiri datang dari berbagai kalangan agama dan bangsa, dan menjadi seorang muslim yang bekerja di Gedung Putih adalah kebanggaan tersendiri bagi Lori Ismail.

Laila El-Gohary
Sebelum bekerja di Gedung Putih, Laila sudah mncapai karir yang cemerlang di sebuah firma Public Relations di Eropa. Laila rela meninggalkan karirnya tersebut untukmengejar impiannya bekerja di Gedung Putih. Keluarganya bahkan sepat menganggapnya telah kehilangan akal karena hal tersebut. Ia bahkan menyatakan akan senang sekali jika hanya bekerja sebagai staf kebersihan di Gedung Putih, karena ia ingin menjadi bagian dari sejarah gedung pemerintahan tersebut. Kini Laila berhasil mencapai impiannya, ia bekerja di bagian IT dan Kantor Pribadi Kepresidenan.

Adel Ginwala
Adel Ginwala termasuk pendatang baru di gedung Putih.Ia mulai bekerja sejak 2015 lalu. Minatnya untuk bekerja di Gedung Putih berawal setelah ia mendengar pidato Obama pada 2004 silam. Di awal karirnya, Adel menjadi staf kampanya Obama saat maju menjadi calon presiden untuk kedua kalinya. Kini,ia berhasil menebus impiannya dan bekerja sebagai staf pemerintahan. Ia mengaku sangat senang bisa bekerja di gedung yang sama dengan presiden.
"Menjadi Muslim di sini, menyenangkan memiliki kesempatan untuk memperlihatkan pada Muslim muda lainnya yang merasa berbeda, bahwa mereka memiliki tempat dan tidak ada yang tidak bisa mereka lakukan," ungkap Ginwala.

Itulah potret 3 muslim yang bekerja di Gedung Putih. Sebagai kalangan minoritas, mereka berhasil membuktikan bahwa tak ada yang tak mungkin selama kita mau berusaha dan berdo'a. Menjadi kaum minoritas juga tak seharusnya menjadi penghalang untuk mengejar impian. Semoga dapat menginspirasi ya :)

Related Posts

3 Orang Muslim yang Bekerja di Gedung Putih
4/ 5
Oleh