BioenergicenterNEWS.com, Jakarta - Kian hari penyebaran ranjau paku di jalan kian bertambah. Jalan-jalan di kawasan Istana Presiden pun tak luput dari incaran para pelaku. Menurut anggota Saber (Sapu bersih) Community, Abdul Rohim, 43 tahun, pelaku sengaja mengincar pengendara motor yang berkendara pada saat jam kerja. “Pengendara yang sedang pergi dan pulang bekerja, di pagi dan sore hari, menjadi incaran utama pelaku,” kata Rohim kepada Tempo, Senin malam 9 Januari 2012.
Namun aksi penebar paku ini bukan tidak bisa dihindari. Rohim mengatakan laju kendaraan menjadi salah satu faktor untuk menghindari ranjau paku di jalan raya. Ia berpesan agar pengendara motor mengurangi laju kendaraan ketika lalu lintas jalan padat. “Usahakan berjalan pada kecepatan 30km/jam. Itu bisa mengurangi resiko terkena ranjau paku,” kata Rohim.
Dan seandainya motor Anda terkena paku, lanjut Rohim, segeralah menepi dan cabutlah paku yang tertancap. Menurut Rohim, jika motor tetap dipaksakan berjalan maka ban dalam motor bisa sobek.
Begitu tiba di tempat tambal, Rohim mengatakan agar memperhatikan cara kerja tukang tambal. “Adakalanya mereka suka memperparah kondisi ban yang sudah bocor,” tuturnya.
Tujuan utama dari tukang tambal ban, kata Rohim, adalah agar korban mengganti ban dalam yang bocor atau sobek dengan ban dalam baru. “Rata-rata mereka menjual ban dalam baru seharga Rp 35-40 ribu. Padahal mereka membelinya dengan harga murah,” ucapnya.
Karena itu, kata Rohim, pengendara motor sebaiknya membawa ban dalam cadangan karena musibah ban bocor bisa terjadi pada tempat dan waktu yang tak tentu. Seperti diberitakan kemarin, Saber Community berhasil membersihkan ruas jalan di Jakarta dari ranjau paku. Sebanyak 300 kg paku berhasil dikumpulkan, khusus di wilayah Jakarta Pusat.
Beberapa ruas jalan yang kerap di tebar paku diantaranya adalah Jalan Daan Mogot, Jalan Hasyim Ashari, Jalan Medan Merdeka Utara, kawasan Pasar Senen, kawasan Pulogadung, dan Cawang.
ADITYA BUDIMAN
Namun aksi penebar paku ini bukan tidak bisa dihindari. Rohim mengatakan laju kendaraan menjadi salah satu faktor untuk menghindari ranjau paku di jalan raya. Ia berpesan agar pengendara motor mengurangi laju kendaraan ketika lalu lintas jalan padat. “Usahakan berjalan pada kecepatan 30km/jam. Itu bisa mengurangi resiko terkena ranjau paku,” kata Rohim.
Dan seandainya motor Anda terkena paku, lanjut Rohim, segeralah menepi dan cabutlah paku yang tertancap. Menurut Rohim, jika motor tetap dipaksakan berjalan maka ban dalam motor bisa sobek.
Begitu tiba di tempat tambal, Rohim mengatakan agar memperhatikan cara kerja tukang tambal. “Adakalanya mereka suka memperparah kondisi ban yang sudah bocor,” tuturnya.
Tujuan utama dari tukang tambal ban, kata Rohim, adalah agar korban mengganti ban dalam yang bocor atau sobek dengan ban dalam baru. “Rata-rata mereka menjual ban dalam baru seharga Rp 35-40 ribu. Padahal mereka membelinya dengan harga murah,” ucapnya.
Karena itu, kata Rohim, pengendara motor sebaiknya membawa ban dalam cadangan karena musibah ban bocor bisa terjadi pada tempat dan waktu yang tak tentu. Seperti diberitakan kemarin, Saber Community berhasil membersihkan ruas jalan di Jakarta dari ranjau paku. Sebanyak 300 kg paku berhasil dikumpulkan, khusus di wilayah Jakarta Pusat.
Beberapa ruas jalan yang kerap di tebar paku diantaranya adalah Jalan Daan Mogot, Jalan Hasyim Ashari, Jalan Medan Merdeka Utara, kawasan Pasar Senen, kawasan Pulogadung, dan Cawang.
ADITYA BUDIMAN
Baca Juga Cara Cepat Mendongkrak Kesuksesan
Cara Hindari Ranjau Paku di Jalan
4/
5
Oleh
rasarab