Kita tentunya sudah mendengar, bahkan mungkin akrab dengan istilah profesi yang satu ini. Seorang DJ sangat diandalkan ketika diminta menampilkan musik yang lebih asyik dan menghibur. Mereka begitu lihai dalam memilih serta mengolah atau memanipulasi suara yang sudah direkam sebelumnya.
Berbagai teknik mesti mereka kuasai. Baik itu dalam hal mengkolaborasikan audio, memenggalnya, menyelaraskan beat atau ketukan, dsb. Demikian juga dengan penguasaan atau pengendalian alat tertentu, yang pasti memerlukan daya fokus tersendiri. Karena itu, Dj menjadi salah-satu profesi yang keren dan dikagumi.
Ada nama-nama besar yang sudah mengemuka di seluruh dunia. Mereka bahkan sudah memiliki fanbase tersendiri, serta menelurkan karya yang langsung direngkuh dengan hangat. Nah, siapa saja 15 nama Disc Jockey atau DJ terbaik di dunia saat ini? Jom!
1. Armin van Buuren
Dari namanya, kita sudah bisa menebak kalau Armin van Buuren adalah DJ yang berasal dari Belanda. Ia memang lahir dan tumbuh di Leiden, pada 25 Desember 1976. Namanya memang sudah tak asing lagi di industri musik, khususnya kalangan DJ atau seniman musik trance.
Dia sudah empat kali menempati posisi puncak untuk kategori “DJ Nomor 1 Dunia” versi DJ Magazine. Sementara di tahun ini, namanya ada di ranking ke-4. Meski demikian, berbagai voting lain masih memenangkan DJ yang menjadi host dalam acara “A State of Trance” ini.
2. Tiësto
Pria bernama asli Tijs Michiel Verwest dulu lebih dikenal sebagai DJ Tiësto. Kalau sekarang cukup disapa dengan Tiësto saja. Seperti halnya Armin, pria ini juga berasal dari Belanda. Ia lahir di Breda pada 17 Januari 1969.
Pada tahun 1997, ia bersama Arny Bink sudah mendirikan label sendiri yang dinamai sebagai Black Hole Recordings. Kariernya di dunia DJ semakin menanjak manakala ia berkolaborasi dengan Sarah McLachan (2000). Waktu itu mereka membawakan lagunya “Silence” milik Delerium versi remix. Ketika ia meluncurkan album pun, kesuksesan besar langsung direngkuhnya. Dari tahun 2002-2004, namanya selalu ada di atas dalam kategori “DJ Nomor 1 Dunia” versi voting di DJ Magazine.
3. Avicii
Avicii adalah DJ yang lahir pada 8 September 1989, dengan nama asli Tim Bergling. Meski masih muda, namun ia sudah mampu menancapkan pengaruh besarnya. Lelaki asal Stockholm – Swedia ini bahkan tak hanya menggeluti bidang disc jockey, melainkan juga sudah menjadi produser rekaman.
Karya-karyanya terbilang sangat populer. Katakanlah “Wake Me Up”, “Hey Brother”, “The Nights”, dsb. Begitu pun dengan hasil kolaborasinya dengan beberapa penyanyi dunia. Ia bahkan sempat jadi nominator pada acara sebesar Grammy Award untuk single “Sunshine”-nya bersama David Guetta (2012) serta lagunya yang berjudul “Levels” di tahun berikutnya.
Masih di dua tahun itu, DJ Magazine menuliskan namanya di ranking ke-3 dalam daftar “Top 100 DJ”. Untuk debut album solonya, Avicii menelurkan “True” di tahun 2013. Respons pemirsa sangat positif, sehingga karya tersebut terdongkrak ke tangga album. Di tahun 2015 ini pun ia kembali merilis album, “Stories”, yang menjadi karya keduanya.
4. Swedish House Mafia
Swedish House Mafia menjadi nama lain dari sekelompok DJ sekaligus produser yang berasal dari Stockholm, Swedia. Trio ini terdiri dari Axwell, Steve Angello dan Sebastian Ingrosso. Mereka mulai melakukan debut pada tahun 2008-2009.
Namun di tahun 2011, namanya sudah nangkring di urutan ke-10 dalam list “100 DJ terbaik” versi DJ Magazine. Setahun kemudian peringkat tersebut turun 2 nomor. Tapi yang lebih menyedihkan, mereka memutuskan untuk bubar di tahun 2013. Salah-satu karya yang berhasil menancap sampai sekarang yaitu “Don’t You Worry Child”, di mana mereka berkolaborasi dengan John Martin. Kini Hanya Axwell dan Sebastian Ingrosso yang bertahan, dan tentunya memakai nama baru ” Axwell Λ Ingrosso”.
5. Deadmau5
Joel Thomas Zimmerman atau yang lebih dikenal sebagai Deadmau5 merupakan DJ sekaligus produser musik ternama asal Toronto, Ontario. Ia lahir pada 5 Januari 1981. Spesialisasinya lebih ke elektronika dan progressive house.
Ia menyelipkan track di berbagai album kompilasi. Ia pun terbilang berhasil merilis album sendiri. Bahkan ia sampai menjadi nominator di ajang Grammy Award sebanyak 6 kali. Reputasinya menjadikan dia sebagai salah-satu seniman elektronik termahal di dunia.
6. Skrillex
Sonny John Moore atau Skrillex adalah DJ yang masih cukup muda, namun sudah menonjolkan talenta luar biasa. Di luar dunia mixing lagu, ia juga dikenal sebagai penyanyi, produser musik sekaligus penulis lagu. Sebelum bersolo karier, ia memang sempat menjadi vokalis utama sebuah band.
Keputusannya untuk melakukan debut solo memang tepat. Perlahan namun pasti, usaha kerasnya mendapat apresiasi. Ia bahkan sudah beberapa kali masuk nominasi Grammy Awarsd. Enam diantaranya menang. Baik itu sebagai “Best Dance Recording”, “Best Dance/Electronica Album”, dan “Best Remixed Recording, Non-Classical”.
7. Calvin Harris
Adam Richard Wiles lebih populer dengan nama panggungnya, Calvin Harris. Lelaki yang saat ini di 2016 menjalin hubungan spesial dengan Taylor Swift menjadi salah-satu DJ muda yang sedang melejit. Ia juga multi-talenta. Calvin bisa bernyanyi, menulis lagu, menjadi produser, dsb. Semua itu menjadi pelengkap dari tampangnya yang rupawan.
Popularitasnya semakin menanjak manakala ia berkolaborasi dengan musisi-musisi ternama. Sebut saja Rihanna, Ellie Goulding, Gwen Stefani, Rita Ora, Ne-Yo, dsb. Di tahun 2015 kemarin, Billboard Music Award mencatatkan namanya sebagai Top Seniman Dance/ Electronic. Forbes pun memberi pernyataan kalau Calvin Harris menjadi DJ dengan bayaran termahal secara berturut-turut, dari tahun 2013 sampai kemarin tahun 2015.
8. David Guetta
Nama Pierre David Guetta sudah tidak asing lagi di kalangan pecinta musik. Ia lahir di Paris – Prancis pada 7 November 1967. Kemahirannya tak sebatas di dunia DJ, melainkan sebagai remixer serta produser rekaman.
Pria yang hampir berusia setengah abad ini sudah mengeluarkan banyak karya. Beberapa diantaranya bahkan begitu booming. Di mana-mana kita bisa mendengar “When Love Takes Over”, “Gettin’ Over You”, “Titanium”, dsb.
9. Daft Punk
Kemunculan duo musisi asal Prancis ini seketika merenggut para pemirsa. Mereka memang memiliki ciri khas berupa penutup kepala atau helm serta sarung tangannya. Tapi tak hanya penampilannya saja yang berbeda, karya mereka pun mendapat sambutan hangat dari penggemar.
Duo DJ ini terdiri dari Thomas Bangalter dan Guy-Manuel de Homem-Christo. Sebenarnya pergerakan mereka sudah terbilang lama. Namun gong dari kesuksesannya semakin nyaring pasca mereka mengeluarkan album “Random Access Memories” dengan single utama “Get Lucky”. Baik album maupun track-nya mengantarkan mereka pada kemenangan prestisius berupa “Album of the Year” dan “Record of the Yaer” di ajang Grammy Award 2014.
10. Afrojack
via : pinterest.com
Nick van de Wall atau Afrojack adalah DJ sekaligus produser musik yang masih cukup muda. Ia lahir pada 9 Spetember 1987 di Spijkenisse, Belanda. Ketertarikannya di dunia musik sudah tergambar sejak usia dini. Ia sempat berbelok ke ranah desain grafis, sampai kemudian kembali lebih serius menjalani profesi sebagai DJ dan produser. Kegiatannya di dunia musik, khususnya genre electro house, sudah berjalan dari tahun 2003.
Namun debut albumnya baru keluar pada tahun 2014 kemarin. Dari album itu juga, ia berhasil menjadi magnet. DJ Magazine bahkan rajin memasukkan namanya di daftar “10 DJ Terbaik Di Dunia”.
About these ads
Page 3
Posted by Nico Robin in Fun On January 12, 2016
11. Hardwell
Robbert van de Corput aka Hardwell menjadi DJ muda selanjutnya yang menjadi kebanggaan Breda, Belanda. Di usianya yang masih 28 tahun, ia sudah menjadi DJ dan produser musik terkemuka di dunia. Namanya pun sempat bertahta di list voting “Top 100 DJ Dunia” versi DJ Magazine, baik itu di tahun 2013 maupun 2014.
Ia sudah mulai unjuk gigi di tahun 2005. Namun baru pada tahun 2009, ia mulai dilirik publik yang lebih luas. Ia memborbardir pendengar dengan berbagai album kompilasi serta film dokumenter juga. Baru pada 23 Januari 2015 kemarin, ia meluncurkan debut albumnya yang bertajuk “United We Are”.
12. Martin Garrix
Ini dia Martijn Garritsen aka Martin Garrix, DJ yang paling muda di daftar ini. Di tahun 2016, usianya baru menginjak 20 tahun. Meski masih terbilang belia, namun gerakannya sudah mengundang rasa segan. Ia menjaid DJ, musisi, produser rekaman sekaligus komposer yang handal.
Lelaki kelahiran Amstelveen – Belanda ini lebih dikenal kepiawaiannya dalamgenre electronik. Beberapa track yang mengantarkannya pada kesuksesan besar yaitu “Animals” dan “Wizard”. Keduanya terus memuncakki tangga lagu, khususnya yang ada di Belgia, Amerika serta Irlandia.
13. Paul van Dyk
Semenjak lahirnya beberapa DJ baru, nama Matthias Paul atau Paul van Dyk memang mulai tersisihkan. Namun bukan berarti dia tidak berpengaruh apa-apa. DJ, musisi dan produser musik ini menjadi seniman pertama yang menjadi nominator dalam kategori baru Grammy AWards di tahun 2003 silam, “Best Dance/ Electronic Album” .
Lelaki yang berasal Eisenhüttenstadt – Jerman ini bahkan menjadi DJ nomor wahid di tahun 2005-2006 versi DJ Magazine. Masih di era yang sama, DJ kelahiran 16 Desember 1971 ini juga bertahta di list DJ versi Mixmag. Di tahun 2008, tercatat penjualan albumnya mencapai angka 3 juta.
14. Steve Aoki
via : pinterest.com
Steven Hiroyuki “Steve” Aoki lebih kita kenal sebagai Steve Aoki saja. Dari nama dan penampilannya, kita sudah bisa menduga kalau DJ yang satu ini memiliki darah Asia, tepatnya Jepang. Ia lahir pada 30 November 1977 di Newport Beach, California, Amerika Serikat. Gerakannya di dunia DJ sudah mulai aktif sejak tahun 1996.
Ia sudah bekerja-sama dengan berbagai produser serta musisi dunia lainnya. Ada Will.I.Am, rekan DJ Afrojack, Iggy Azalea, dsb, termasuk juga Kid Cudi. Berbagai karyanya ikut merangsek ke list atas tangga lagu. Salah-satu tracknya di album “Neon Future” bahkan menjadi OST film horror “The Hive”. Selain itu, DJ yang hampir berusia kepala empat ini juga menjadi pendiri Yayasan Steve Aoki Charitable Fund.
15. Zedd
via : pinterest.com
Tak lengkap rasanya kalau list ini tidak menyertakan nama Anton Zaslavski alias Zedd. Ia masih muda, tampan dan terlihat semakin lihai menggali potensinya. Dulu ia lebih fokus pada genre electro house, namun nampaknya ia terus mengambangkan bakat sampai bisa menjadi musisi, DJ serta produser di ranah musik klasik, progressive house serta dubstep.
Karier lelaki berkebangsaan Rusia-Jermain ini semakin meroket manakala ia merilis lagu “Clarity” bersama Foxes. Berbagai tangga lagu berhasil dihantam, seiring dengan keluarnya lagu lain. Ia juga berhasil merenggut “Best Dance Recording” dalam Grammy Awards”.
15 DJ Terbaik dan Paling Populer di Dunia Saat Ini
4/
5
Oleh
rasarab