Sabtu, 25 Juni 2016

Mengintip Bank Otak Terbesar di Inggris, Ngeri-ngeri Sedap!

Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata 'bank'? Ya, bank memang lebih dikenal sebagai tempat untuk menyimpan dan transaksi keuangan. Dengan menggunakan jasa bank, kita bisa mendapatkan berbagai kemudahan mulai dari efesiensi waktu hingga mendapatkan bunga. Namun, selain bank yang berfungsi menyimpan uang, kata bank sebenanarnya dapat merujuk pada semua tempat yang berfungsi menyimpan suatu hal yang penting bagi orang banyak.
Selain bank uang yang kita ketahui, ada berbagai bank lain yang berbasis pada kepentingan medis, seperti bank darah hingga bank sperma. Melalui bank ini setiap orang bisa mendonorkan atau mendapatkan darah untuk kebutuhan medis mereka. Nah, bank lain yang mungkin masih terdengar asing adalah bank otak. Lantas, apakah bank otak berisi otak manusia? Lalu apa kegunaannya?


Ternyata, bank otak benar-benar ada di negeri Ratu Elizabeth, Inggris. Terletak di Imperial College London, bank otak ini didirikan oleh sebuah organisasi yang menangani isu penyakit parkinson dan penyakit saraf dan otak di Inggris. Tercatat lebih dari 1650 organ otak tersimpan di bank ini. Setiap orang dapat mendonorkan otaknya ke bank ini untuk keperluan penelitian kapanpun mereka meninggal. Dengan persetujuan keluarga, otak milik pendonor akan diambil dan dikirim ke bank ini dalam waktu kurang dari 48 jam.
Bank otak ini dikelola oleh seorang profesor neuropathology bernama Steve Gentleman. Ia akan menyortir, mengiris, dan menyimpan setiap otak yang datang ke sebuah wadah khusus, mirip wadah penyimpanan makanan. Selanjutnya, otak-otak tersebut akan dijadikan objek penelitian untuk pengobatan berbagai penyakit saraf dan otak, seperti parkinson, alzheimer dan demensia.


Walaupun terlihat mengerikan bagi sebagian orang, Profesor Steve mengaku sudah terbiasa dengan hal ini. Ia mengaku mengiris otak seeperti halnya mengiris buah melon. Hal tersebut ia lakukan karena percobaan ini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan metode pengobatan berbagai penyakit. Uniknya, otak-otak tersebut juga disimpan dalam ember-ember mirip ember cat yang biasa kita temui.
Menurut Profesor Steve seperti dilansir oleh Daily Mail, setiap irisan otak memiliki pola dan bentuk yang unik. Pola-pola tersebut bisa menunjukkan kondisi kesehatan seseorang, yang nantinya akan dijadikan acuan dalam mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit otak yang kini kian umum di masyarakat. Contohnya, orang sehat memiliki sejenis pigmen hitam di dalam otaknya, sedangkan penderita parkinson bisa dipastikan jika pigmen hitam tersebut mulai berkurang.
Nantinya, hasil penelitian tersebut akan menjadi bahan perbandingan pada hasil scan otak pasien yang masih hidup, sehingga dapat dihasilkan diagnosa yang akurat dan cepat pada pasien yang bersangkutan. 

Mengingat perannya yang sangat penting, banyak orang yang mendaftarkan dirinya ke bank ini sebagai donor. Pihak bank akan dihubungi jika suatu saat sang pendonor meninggal dan siap diambil organ otaknya. Terdengar mengerikan memang, namun sungguh mulia para donor yang telah mengorbankan bagian tubuhnya untuk kepentingan banyak orang. Apakah Anda tertarik menjadi donor?

Related Posts

Mengintip Bank Otak Terbesar di Inggris, Ngeri-ngeri Sedap!
4/ 5
Oleh