Jumat, 25 April 2014

6 Hidangan Myanmar yang wajib dijajal pecinta kuliner

6 Hidangan Myanmar yang wajib dijajal pecinta kuliner

Myanmar adalah salah satu negara di Asia Tenggara dengan kuliner yang layak dicoba. Dengan banyaknya etnis di Myanmar, seperti halnya Indonesia menjadikan khasanah kuliner di negara yang dulunya bernama Burma ini sangat beragam. Menurut Wikipedia, budaya yang paling berpengaruh dalam kuliner Myanmar adalah suku Bamar, Shan, dan Kuki. Masakan tradisional dari negara ini juga banyak mendapat pengaruh dari kuliner India, China, dan Thailand.

Masakan Myanmar banyak menggunakan ikan sebagai bahan dasar. Thohk, sejenis salad dari sayur-sayuran segar juga mudah ditemui dalam menu makanan di Myanmar. Bagi Anda yang ingin mencicipi hidangan Myanmar, berikut ini kami sajikan tujuh di antaranya yang dikutip dari Merdeka, CNN Travel dan Migrationology.

1.Lahpet Thohk

Laphet Thohk adalah makanan yang sangat populer bagi warga Myanmar dan pecinta kuliner Myanmar. Laphet Thohk adalah sejenis salad dengan bahan utama daun teh yang difermentasikan. Makanan ini bisa dijadikan cemilan, makanan pembuka, atau pendamping nasi. Untuk membuatnya daun teh yang sudah difermentasi dicampur dengan irisan kubis, tomat, kacang yang disangrai, minyak bawang putih, irisan cabai, serta bawang putih cincang. Makanan ini cocok bagi Anda yang sedang butuh konsentrasi penuh. Kandungan teina yang tinggi dalam salad daun teh ini dapat membuat Anda terjaga sepanjang hari.

2.Nga htamin

Nga htamin artinya nasi ikan. Penampilannya mirip dengan nasi kuning dari Indonesia. Sejarah makanan ini berakar dari kuliner suku Shan, etnis pemeluk agama Buddha terbesar di Myanmar. Untuk membuatnya beras dimasak dengan kunyit dan rempah-rempah hingga menjadi nasi. Kemudian disajikan dengan taburan ikan dan minyak bawang putih. Biasanya nasi kuning ini dimakan dengan bawang putih mentah dan daun bawang perai.

3.Hto-hpu nwe

Hidangan Myanmar yang satu ini cukup unik. Hto-hpu nwe juga merupakan hidangan ala suku Shan. Hto-hpu nwe memiliki arti 'tahu hangat'. Tetapi masakan ini sebenarnya sama sekali tidak menggunakan tahu sebagai bahan dasar. Hto-hpu nwe adalah bubur kental yang terbuat dari tepung kacang polong (chickpea). Bubur berwarna kekuningan ini disajikan di atas bihun, kemudian ditaburi daging ayam atau babi yang sudah ditumis terlebih dahulu. Biasanya masih ditambahi dengan minyak cabai, potongan sayur, dan kaldu.

4.Mohinga

Mohinga dianggap sebagai makanan nasional Myanmar. Terbuat dari tepung beras, disajikan dengan ikan dan kaldu daun bawang. Biasanya dilengkapi dengan irisan pelepah pisang, potongan telur rebus, perasan air jeruk, cabai kering, dan rempeyek lentil. Makanan ini populer sebagai menu sarapan di negara tersebut. Tetapi sekarang ini bisa ditemui di kedai-kedai maupun gerobak kaki lima Myanmar, disajikan sebagai cemilan atau menu makan siang dan malam.

5.Sanwin makin

Sanwin makin adalah makanan penutup yang sangat disukai oleh warga Myanmar. Hidangan ini berupa kue manis berwarna kecoklatan yang dibuat dari gandum, gula, mentega, dan kelapa.

6.Mont Di

Mont Di adalah sejenis makanan cepat saji tradisional Myanmar yang sangat populer di antara warga negara tersebut. Harganya ramah di kantong. Bahan dasarnya adalah bihun, disajikan bersama sup yang dibuat dari nga-pi, sejenis pasta ikan khas Myanmar. Kadang disajikan tanpa kuah, dilengkapi dengan ikan goreng tepung dan makanan pelengkap lainnya. Ikan goreng tepungnya dibuat dari sejenis belut yang dikenal warga Myanmar dengan nama Nga-shwe.

Itulah enam makanan tradisional khas Myanmar yang wajib dicoba jika Anda berkunjung ke sana.

Related Posts

6 Hidangan Myanmar yang wajib dijajal pecinta kuliner
4/ 5
Oleh