Jumat, 20 Juni 2014

Inilah Sejarah Tempat Prostitusi Terbesar di Asia Tenggara Bernama Gang Dolly

gadis-perek-dolly-surabay.jpg
DOLLY - Kawasan Gang Dolly, mungkin sebagian dari kita sudah tak asing dengan nama tempat ini yang berlokasi di Surabaya tersebut yang kabarnya juga dinobatkan sebagai tempat prostitusi terbesar se Asia Tenggara (Bangga??) Yang kabarnya kini akan ditutup (Apa Bisa??) Namun tahukah kamu siapa yang pertama kali merintis tempat ini sehingga menjadi setenar sekarang ini? Berikut sejarah singkat terbentuknya Gang Dolly yang konon katanya dibangun oleh seorang Noni Belanda bernama Dolly.
noni-dolly.jpg
Noni Belanda Dolly (Ilustrasi)
Dulunya sebelum menjadi tempat pelacuran, Gang Dolly adalah sebuah pemakaman bagi warga Tionghoa, yang kemudian dirubah menjadi tempat pelacuran khusus bagi tentara Belanda awalnya oleh seorang noni Belanda bernama Dolly.

Menurut masyarakat sekitar, Tante Dolly hanya mempekerjakan beberapa gadis saja sebagai pekerja seks komersial bagi tentara belanda. Yang kemudian para tentara tersebut merasa puas dan sering kembali untuk menikmati layanan dari anak asuhan tante Dolly ini.

Dan seiring berjalannya waktu, kawasan ini mulai terkenal luas dan sampai pada warga lokal. Maka pelanggannya pun bukan hanya tentara Belanda saja, tetapi warga sekitar yang juga ingin merasakan layanan anak asuhan tante dolly ini.
sejarah-gang-dolly.jpg
Tjahjo Purnomo dan Ashadi Siregar dalam bukunya yang berjudul "Dolly: Membedah Dunia Pelacuran Surabaya, Kasus Kompleks Pelacuran Dolly" terbitan Grafiti Pers, April 1982 juga membahas kisah si Noni Belanda ini. Noni Belanda yang memiliki nama lengkap Dolly Khavit menikah dengan pelaut Belanda. Ia kemudian membangun rumah pelacuran pertama di jalan yang sekarang bernama Kupang Gunung Timur I.
gang-dolly.jpg
Kawasan Dolly tadinya adalah makam Tionghoa dan wilayahnya meliputi wilayah Girilaya, berbatasan dengan makam Islam di Putat Gede. Dengan banyaknya pendatang yang ada di kawasan itu, bangunan-bangunan makam pun dihancurkan dan kerangka yang ada di dalam makam harus dipindahkan. Siapapun bisa bebas mendapatkan tanah bekas makam tersebut.
Seorang warga yang tinggal di sekitar kawasan Dolly bernama Teguh menjelaskan bahwa dulu ada seorang turis India yang meninggal di wisma Tante Dolly di Cemara Sewu. Karena kasus yang terjadi pada tahun 60-an tersebut, wisma Tante Dolly harus diberi garis polisi dan pemerintah memutuskan untuk melokalisir lokalisasi itu di kawasan Jarak.
Wanita Penghibur Asuhan Tante Dolly Yang Berkelas
Tante Dolly memang sangat populer dan terkenal saat itu. Selain karena memang parasnya yang cantik, Tante Dolly juga memiliki gadis-gadis yang berkelas. Hal ini dibuktikan dengan kesuksesan bisnis Tante Dolly dan namanya yang dijadikan nama lokalisasi tersebut.
Keturunan Tante Dolly pun disebut-sebut masih ada hingga sekarang tetapi tidak meneruskan "bisnis" seperti yang dilakukan oleh Tante Dolly ini. Jadi kalau melihat dari sejarahnya yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu ini memang akan sulit untuk menutup total kawasan ini. Yah, kita lihat saja apakah kawasan Gang Dolly akan benar-benar menjadi Sejarah atau malah mencetak sejarah dan rekor baru lagi. riskydhe.mywapblog.com

Related Posts

Inilah Sejarah Tempat Prostitusi Terbesar di Asia Tenggara Bernama Gang Dolly
4/ 5
Oleh