SEmua makhluk yang bernyawa pasti mengalami kematian. Dan juga mahluk ghaib, seperti halnya jin, Malaikat, setan, tak ada satupun diantara mereka yang terhindar dari kematian. Dan yang kekal hanyalah Allah semata. Allah berfirman yang artinya : "Dan tetap Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan". (QS. 55 : 27). Manusia mengalami mati, karena ruh seseorang telah dicabut oleh malaikat Izroil atas perintah Allah SWT. Dalam hal ini ada suatu sumber yang menerangkan, bahwa malaikat maut di langit ketujuh mempunyai sebuah ranjang yang diciptakan oleh Allah dari cahaya. Dia memiliki 70.000 kaki dan 40.000 sayap. Mata dan mulutnya memenuhi sekujur tubuhnya. Semua makhluk mulai zaman Nabi Adam, hingga yang terakhir, serta mahkluk hidup lainnya berada dalam kekuasaan tubuhnya. Mengenai jumlah mata, tangan, wajah dan telinganya sama dengan jumlah manusia, sehingga sangat mudah dia mencabut manusia dengan tangannya maupun dengan mukanya. Dengan begitu ia mencabut nyawa manusia/makhluk Allah dimana saja berada.
Ada sumber lain meneraangkan, bahwa Allah menciptakan pohon di bawah arsy, yang jumlah daunnya sama dengan jumlah makhluk hidup. Empat puluh hari menjelang kematian salah satu makluk, maka selembar daun itu akan gugur di tempat malaikat Izrail, maka hal semacam ini akan diketahuinya, bahwa Allah memerintahkan agar nyawa makhluk yang namanya tercantum di atas dau tersebut. Dalam lembaran daun itu, selain tercantum nama juga tempat dan sebab-sebab kematian seseorang. Allah berfirman yang artinya : "Katakanlah sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditaqdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". (QS. 3 : 154).Berkaitan dengan firman Allah di atas, maka ada suatu pada zaman Nabi Sulaiman as. Pada suatu hari maut mendatangi Nabi Sulaiman. Pada saat Nabi Sulaiman berada dalam suatu majelis bersama-sama umatnya. Malaikat maut waktu itu memperhatikan pemuda itu yang sedang duduk dekat dengan Nabi Sulaiman. Pemuda itu benar-benar di perhatikan oleh malaikat maut, sehingga datang keadaan gemetar dan ketakutan. Lantas si pemuda itu minta diantarkan pulang oleh Nabi Sulaiman ke negeri Cina. Maka dengan permadani yang diterbangkan angin Nabi Sulaiman mengantarkan pulang. Dalam perjalanannya malaikat maut menemuai Nabi Sulaiman dan mengatakan kepadanya, bahwa ia disuruh mencabut nyawa pemuda tadi di negeri Cina, sehingga malaikat maut tadi juga mencabut nyawa si pemuda itu di negeri asalnya.
Dalam hal ini terdapat kisah lagi, bahwa ada seorang laki-laki yang selalu memohon ampun untuk dirinya juga memohonkan ampun malaikat matahari. Dengan Izin Allah malaikat matahari menemui oarang-orang tadi, dan menanyakan apa maksud dan tujuan mendo'akannya. Orang laki-laki itu menjawab : Bahwa ia mendo'akan kerena ia ingin di bawa ke matahari. Dan malaikat matahari mau menanyakan kepada maut kapan saat kematianya tiba ?
Sesudah itu malaikat matahari membawanya ke matahari, lalu malaikat matahari menemui malaikat maut untuk menanyakan kapan tibanya kematian laki-laki itu. Kemudian malaikat maut itu membuka buku catatan, lantas mengatakan; bahwa kematian laki-laki itu tidak lama lagi dan laki-laki itu akan mati di tempat itu (matahari). Dan sudah menjadi takdir Allah, bahwa laki-laki itu mati di tempat tersebut.
Cara Malaikat Maut Mencabut Nyawa
4/
5
Oleh
rasarab