Selasa, 10 Juni 2014

Agum Gumelar dan Keluarga Korban 1998 Tolak Prabowo

Agum Gumelar. Suara protes terhadap kehadiran Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden (capres) kini mulai muncul mendekati hari pencoblosan Pemilu. Umumnya, suara itu berasal dari dinamika politik masa lalu saat Prabowo menjabat sebagai Danjen Kopassus, terutama pada aksi penculikan sejumlah mahasiswa pada masa reformasi. Mereka protes keras dan menuding Prabowo tidak pantas menjadi capres karena tergolong pelanggar HAM.

Salah satu suara protes tersebut tak lain berasal dari Agum Gumelar, mantan komandan Prabowo di Kopassus dahulu. "Berawal dari kasus 98, sebuah kasus yang terjadi di jajaran Kopassus penculikan beberapa aktivis terjadi. Pada kasus ini Prabowo tersangkanya. Untuk mencalonkan diri saja seharusnya dia malu," tegas Agum dalam siaran pers yang diterima GATRAnews, Selasa (8/4). Menurut Agum kasus penculikan ini membuat Indonesia mendapat kecaman keras dari dunia internasional yang mengakibatkan beberapa negara memutus kerjasama dengan Indonesia.

Tak hanya datang dari Agum, kritik pada Prabowo juga datang dari mereka yang menyebut diri "Keluarga Korban 1998". Ruyati, keluarga korban dalam peristiwa Mei 1998, menyerukan agar tidak memilih calon presiden yang tidak menyelesaikan kasus kekerasan HAM. Senada dengan Ruyati, Harris Azhar, koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), menyatakan ada beberapa nama yang diduga terlibat pelanggaran HAM yang kini mencalonkan diri menjadi presiden. Nama-nama itu yakni Prabowo Subianto.

Penolakan Prabowo tak hanya hadir dari kalangan warga, Anies Baswedan, Capres Konvensi Demokrat juga menyatakan secara tersirat akan menolak jika dipinang Prabowo sebagai wakil presiden. "Orang bersamalah melenggang tak ditantang. Jika orang itu bermasalah, mengapa harus menjadi bagian darinya. Kita justru jangan jadi bagian dari yang bermasalah," tegas Mantan Ketua Komite Etik KPK tersebut dalam acara 'Mengadili Anies'.

Related Posts

Agum Gumelar dan Keluarga Korban 1998 Tolak Prabowo
4/ 5
Oleh