Sabtu, 29 November 2014

5 Alasan Jepang Tidak Menyukai Hubungan Seks



Menurut Wali Inggris, orang-orang di Negara Jepang tidak begitu sangat menyukai hubungan seks. Bahkan, sebuah penelitian mengetahui dari jumlah pernikahan yang menurun dan bayi yang lahir lebih sedikit dari sebelumnya, ini menyatakan 45 persen wanita berumur 16 tahun sampai 25 tahun, tidak tertarik atau sangat membenci dengan hubungan seksual. Sebuah alasanpun telah terungkap, mengapa di Jepang tidak begitu sangat menyukai hubungan seks. Berikut adalah beberapa alasan jepang tidak menyukai hubungan seks:

1. Gempa Bumi, Tsunami, Krisis Radioaktif

Generasi muda di Jepang masih belum pulih dari bencana gempa bumi yang terjadi pada tahun 2011, dan barang-barang mereka pun telah dilenyapkan oleh gempa bumi. Tidak hanya itu, mereka juga banyak yang kehilangan cinta pada saat bencana tersebut. Jepang sangat rentan terhadap gempa bumi, dan bencana bisa menyerang kapan saja, dan beberapa anak muda di Jepang mengatakan;
Apa gunanya kita berhubungan cinta, dan buat apa kita mempunyai cinta kalau akhirnya kita akan mati juga oleh gempa bumi?

2. Ambisi

Banyak anak muda di Jepang yang mencintai karirnya. Perempuan sering diharapkan untuk meninggalkan tenaga kerjanya ketika mereka menikah dan memiliki anak pertama mereka, dan banyak perempuan muda berdidik yang memikirkan itu. Hubungan yang sangat mengganggu dan kadang-kadang itu menjadi tidak layak ketika ingin membangun karir. Bahkan seks dapat menyebabkan menjadi neraka di karir seseorang, karena bisa menghancurkan karir tersebut, dan hal itu menjadi tidak layak buat kaum muda di Jepang.

3. Pernikahan Terdengar Seperti Tidak Menyenangkan

Struktur tradisional pernikahan di Jepang menempatkan bagi suami untuk mencari nafkah sedangkan istri harus tinggal dirumah untuk menjaga anak-anak mereka. dari 20 jam menunggu suami pulang kerja dan wanita di Jepang itu sangat merasa kesepian “pernikahan adalah kuburan seorang wanita”.

4. Perekonomian

Hidup telah menjadi sangat mahal di Jepang dan pemikiran jumlah uang yang masuk untuk pergi berkencan dan pernikahan itu sangat menakutkan. Biaya perhari bertambah dan belum lagi untuk membeli rumah, karena rumah adalah yang utama dalam berumah tangga. Pastinya anak-anak nanti sulit untuk meningkatkan pendapatan dari orang tuanya. Tidak ada jalan lain untuk keduanya saling bekerja walaupun mereka jauh dari anak-anak mereka.

5. Teknologi

Para millennial itu kambing hitam favorit teknologi yang mudah untuk menyalahkan popularitas yang sudah di pilih. Mengapa repot-repot dengan semua hal emosional ketika kita dapat menemukan panggilan rampasan secara online?

Related Posts

5 Alasan Jepang Tidak Menyukai Hubungan Seks
4/ 5
Oleh